Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2012, ratusan mahasiswa Undip berunjuk rasa menolak kebijakan uang kuliah tunggal yang dikeluarkan oleh pihak Rektorat. Kebijakan yang lebih dikenal dengan tarif tunggal ini, menurut Reza Aulia Rahman Bhaktinagara, Presiden BEM-KM Undip, sangatlah memberatkan mahasiswa baru karena kemampuan finansial orang tua masing-masing mahasiswa berbeda. Selain itu, dengan adanya kebijakan tersebut tentunya akan berdampak langsung pada mahasiswa penerima beasiswa, seperti Bidik Misi, PPA, dan BBM.
Sekitar pukul 06.00 WIB, para mahasiswa telah berkumpul di Gedung PKM Tembalang dengan menggunakan pakaian hitam dipadu jas almamater dan membawa kertas orasi, bendera fakultas, pengeras suara, beserta peralatan demo lainnya. Setelah dirasa cukup banyak, akhirnya teman-teman mahasiswa melakukan long march pada pukul 06.30 WIB menuju Bundaran Widya Puraya guna mencegat Rektorat yang sedang melakukan kegiatan bersepeda sehat berkeliling kampus bersama para pejabat teras & beberapa mahasiswa di universitas ini.
Sebelum sampai di Bundaran Widya Puraya, teman-teman mahasiswa melakukan orasi di Bundaran Soedharto dengan menampilkan orator di masing-masing fakultas. Tentunya, kegiatan ini membuat lalu lintas di dalam kampus menjadi sedikit tersendat.
Fakultas Psikologi sendiri mengirimkan perwakilannya berjumlah 18 orang yang berasal dari angkatan 2010 dan 2011 di berbagai latar belakang kegiatan. Sebenarnya, unjuk rasa ini telah terkoordinir pada sore hari sebelumnya (31/5) di Bundaran Widya Puraya yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa dengan berbagai latar belakang organisasi dan angkatan. Adapun acara yang kemudian disebut dengan Konsolidasi Akbar Tarif Tunggal bersama Aliansi seluruh Elemen Gerakan dan Fakultas UNDIP ini menyampaikan beberapa pernyataan, diantaranya:
- Info Terbaru dari PR II (Pengesahan Tarif Tunggal se Nasional akan dilaksanakan Sabtu,2 Juni 2012 di Bandung, dengan ketentuan seluruh PTN di Indonesia diharuskan Menerapkan sistem tarif tunggal dan nominal tarif dikembalikan pada universitas masing-masing.
- Untuk sementara Undip memasang tarif sekitar 7 juta/ semester untuk Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Sedangakan yang cukup mahal adalah Fakultas Kedokteran 20 juta/semester. Namun, tarif ini masih bisa naik/turun.
- Mahasiswa Undip panaskan isu, kemudian membangun Aliansi dengan mahasiswa universitas negeri di seluruh Indonesia untuk menolak bersama penerapan tarif tunggal yang mahal.
- Sikap Nyata Mahasiswa Undip: Kepung Rektorat, dengan mengoptimalkan semua wadah Mahasiswa di UNDIP dengan Tuntutan Sebagai Berikut :
a. Pernyataan Sikap Rektor yang Jelas dan Pro Mahasiswa
b. Mahasiswa mengajukan MoU atau Pakta Integritas dengan isi “Menolak Tarif Tunggal” dimana dengan cara negosiasi tarifnya atau minimal menunda untuk tahun ini. Agar mahasiswa masih mempunyai waktu untuk merancang aksi lagi
c. Kejelasan landasan hukum untuk penerapan tarif tunggal tersebut.
d. Lakukan booming isu melalui media-media sosial ke seluruh kawan-kawan mahasiswa di seluruh Universitas di Indonesia dengan hastag #TolakTarifTunggal.
5. Massa yang sanggup dikerahkan Seluruh Aliansi berjumlah 540 mahasiswa, dengan Gerakan Mahasiswa UNDIP Menggugat.
0 komentar:
Posting Komentar